FUNGSI PRESET WHITE BALANCE FOTGRAFI
Kegunaan preset white balance
Meskipun digunakan untuk menghilangkan color casts, kegunaan white balance dapat dibagi dua dan tergantung oleh tujuan dari sang fotografer.
1. Menunjukkan realisme
Sebagai contoh, kamu ingin mengambil foto produk sebuah gaun berwarna putih dalam ruangan.
Namun, karena pencahayaan di ruangan terkena sinar lampu pijar, akhirnya hasil foto gaun tersebut menjadi berwarna oranye atau kekuningan.
Di sinilah, white balance diperlukan agar gaun terlihat berwarna putih seperti aslinya, dengan menambahkan warna biru atau temperatur warna dingin untuk menetralkan foto tersebut.
Hal ini pun berlaku sebaliknya. Jika objek foto berwarna putih berada di lingkungan yang kekurangan cahaya netral, maka si objek tidak akan terlihat seperti aslinya dan malah lebih biru atau gelap.
Maka untuk kasus tersebut, proses ini menambahkan warna oranye agar objek kembali berwarna putih dan terlihat seperti aslinya.
2. Ekspresi kreatif
Kebanyakan fotografer juga memanfaatkan white balance untuk menghasilkan gambar dengan tampilan yang berbeda dari aslinya.
Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan gambar yang terlihat artistik. Terutama untuk menunjukkan kontras dari dua objek dalam satu gambar yang sama.
Kamu bisa melihat dari contoh gambar di atas. Tanpa menggunakan white balance, objek foto tidak terlihat menarik.
Sedangkan setelah menggunakan salah satu preset-nya, kamu bisa melihat kontras warna yang tajam antara matahari dan laut.
Selain itu, objek gunung pun terlihat lebih jelas dibandingkan ketika tidak menggunakannya.
Cara Menggunakan White Balance
Sekarang ini, kamu bisa menggunakan white balance di kamera dengan mudah karena sudah ada berbagai preset yang dapat dipakai sesuai kebutuhan.
Menurut Reyher, berikut beberapa preset dan kegunaannya.
1. Auto white balance
Di preset ini, kamera akan secara otomatis menebak WB berdasarkan cahaya sekeliling dan penggunaan flash.
2. Fluorescent mode
Jika kamu sedang shooting dalam ruangan dengan lampu pendar, gunakan mode ini. Apabila gambar terlihat terlalu hijau, kamu juga bisa menggunakan mode ini.
3. Tungsten mode
Hanya gunakan mode ini di ruangan dengan lampu pijar. Jika tidak, hasil gambar akan menjadi kebiruan.
4. Daylight
Mode ini digunakan ketika sedang shooting outdoor dengan sinar matahari sebagai sumber cahaya pada objek.
Memiliki pengaturan white balance yang relatif netral dibandingkan mode lainnya.
5. Cloudy
Ideal digunakan ketika shooting di luar ruangan yang agak gelap. Temperatur warna white balance inilebih hangat dibandingkan mode daylight.
6. Flash
Digunakan ketika menggunakan flash kamera. Memberikan temperatur warna hangat.
7. Shade
Memberikan warna yang lebih hangat dibandingkan mode cloudy dengan menambahkan warna oranye pada hasil foto. Bagus digunakan ketika sunset.
8. Manual white balance setting
Setting ini memungkinkan kamu untuk mengatur WB dalam satuan Kelvin, mulai dari 2.500-10.000 K.
Di mana, 2.500 K akan memberi warna yang paling dingin sementara 10.000 K yang paling hangat.
Baca Juga: Flat Lay, Teknik Fotografi yang Hasil Fotonya jadi Tren Instagram
Itulah serba-sebir seputar white balance yang perlu kamu tahu agar hasil foto memuaskan.
Tentunya, kamu perlu banyak latihan agar skill fotografimu semakin terasah.
Dunia fotografi tak hanya soal white balance, lho, masih banyak trik dan panduan fotografi yang bisa menambah pengetahuan serta skill-mu.
Komentar
Posting Komentar